Komunitas Pencinta Kereta Api DAOP IX Jember

Foto saya
Railfans DAOP IX JR adalah pencinta kereta api yang berada di wilayah Daerah Operasional IX Jember. Pencinta Kereta Api tersebut berada dari Kab. Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Jember, Lumajang, Probolinggo, hingga Pasuruan.

Kamis, 27 Januari 2011

CC 20191 Berdinas KA 997 Pandanwangi

Armada lokomotif baru DIPO Lokomotif Jember, CC 20191. 25 Januari 2011 akhirnya berdinas menarik KA 997 Pandanwangi jurusan Jember-Banyuwangi. Serta lokomotif ini meneruskan perjalanan untuk berdinas menarik KA 996 PAndanwangi Banyuwangi-Kalibaru. Dan istirahat di Kalibaru..

KA 88 Mutiara TImur Siang Telat

Dikarenakan adanya gangguan (kehilangan tenaga) pada lokomotif CC 20171 yang menarik KA 89 Mutiara Timur Malam tujuan Banyuwangi. KA 88 Mutiara TImur Siang harus menunggu lokomotif pengiriman dari DIPO SDT, dan berangkat pada pukul 10:09 atau lambat 69 menit dari jadwal keberangkatan pukul 09:00...

Pencurian Paku Terpon dan Pelat di Petak KLT-LDO

Terjadi pencurian paku terpon dan pelat penyambung rel KA di petak LDO-KLT. Kejadian yang sama juga terjadi 2 hari yang lalu. Akibat adanya pencurian penyambung rel di petak KLT-lDO pada hari Rabu 19 Januari 2011. Kereta Api yang melintas dari JR-BW mengalami kelambatan parah. Jadwal kedatangan KA di Stasiun Banyuwangi Baru hari Kamis, 20 Januari 2011 : KA 89 Mutiara TImur Malam datang pukul 06:30, KA 995 Pandanwangi KBR-BW datang pukul 07:20, KA 993 Probowangi PB-BW datang pukul 12:15, KA 87 Mutiara Timur Siang SB-BW datang pukul 17:30, KA 997 Pandanwangi JR-BW datang pukul 19:45, KA 165 Sri Tanjung datang pukul 22:45, KA 177 Tawang ALun datang pukul 00:15.

Senin, 17 Januari 2011

Antara Kalibaru dan Garahan dengan Kereta Mini

Minggu, 16 Januari 2011 18:53:25 WIB
Reporter : Oryza A. Wirawan

Jember (beritajatim.com) - Neo, bocah berusia empat tahun itu, tertawa-tawa senang saat seekor ayam lari cepat-cepat menepi dari rel. Sementara itu, ibunya, Agustini, menjerit-jerit saat Argo Raung melewati jembatan dengan ketinggian puluhan meter dari atas rumah penduduk.

Ini hari yang menyenangkan. Langit mendung, namun tidak hujan. Agustini dan dua anaknya bersama beberapa wartawan menyusuri rel dari Stasiun Kalibaru Banyuwangi hingga Stasiun Garahan Jember dengan kereta Argo Raung. Ini sebuah kereta mini dengan kapasitas delapan penumpang.

Kereta ini sengaja didesain untuk perjalanan wisata transportasi. Awalnya, tahun 1995, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 mengoperasikan kereta mini ini, setelah melihat tingginya minat turis mancanegara, khususnya Belanda. Mereka tertarik melihat perkebunan kopi Gunung Gumitir.

"Kami waktu itu lantas bekerjasama dengan Hotel Margo Utomo untuk menggelar one day tour sebagai bagian dari paket wisata," kata Burhan Sultoni, humas PT KAI Daop 9 Jember. PT KAI menyediakan dua unit kereta.

Jalur Kalibaru-Garahan memang potensial sebagai tempat wisata. Selama perjalanan yang memakan waktu kurang lebih satu jam ini, kereta melewati dua terowongan yang dibangun tahun 1910 dan 1923, masing-masing sepanjang 90 meter dan 790 meter. Kereta juga melewati tujuh jembatan, yang terpanjang 178 meter dan tertinggi dari permukaan tanah 43 meter.

Para wisatawan bisa meminta kereta berhenti di perkebunan kopi sekaligus melihat pengolahan biji kopi. "Kalau sedang musim kopi, bau kopi harum," kata Burhani.

Sepanjang perjalanan memang menyenangkan. Berukuran kecil, suara mesin kereta memang berisik. Getaran juga terasa. Untuk bercakap-cakap harus nyaris berteriak.

Namun, ukuran kereta yang kecil juga memungkinkan para penumpangnya lebih akrab dan bisa menikmati keindahan alam. Apalagi jalur Kalibaru-Garahan begitu menghijau. Indah. Segar.

"Kalau pas di atas jembatan yang tinggi, rasanya lebih menegangkan," kata Agustini. Beberapa kali, anaknya, Neo, juga melambaikan tangan, dan melihat beberapa orang melambaikan tangan pula, saat kereta lewat. Saat melewati terowongan nan gelap, Pak Paidi, sang masinis, beberapa kali membunyikan bel.

Para penumpang meminta kereta wisata berhenti, begitu keluar dari terowongan. Sejenak mereka berfoto bersama di depan kereta tersebut, atau dengan berlatar belakang terowongan. Tak semua jalur kereta api memiliki terowongan seperti itu. Jadi kapan lagi mau foto-fotoan?

Di masa jayanya, kereta wisata Argo Raung ini begitu diminati. Tahun 2001, Bali digoncang ledakan para teroris yang mengatasnamakan agama, dan mendadak masa kejayaan itu pun surut. Bisnis kereta wisata ini sempat vakum selama tiga tahun sejak tragedi bom itu. Hotel pun mulai menghilangkan paket kereta itu dari paket wisata hotel untuk mengurangi biaya.

Baru dua-tiga tahun belakangan ini, bisnis kereta wisata ini mulai menggeliat kembali. "Kami tidak punya jadwal tetap. Kalau ada satu keluarga yang ingin memesan, tinggal menghubungi pemasaran di kantor daop atau di stasiun-stasiun di wilayah Daop 9," kata Burhani, menyebut harga Rp 500 ribu untuk sewa satu kereta sekali pulang pergi dari Kalibaru ke Garahan. Promosi dilakukan lewat situs internet resmi milik PT KAI.

Stasiun Garahan. Perhentian terakhir. Salah satu penumpang kereta wisata bercerita, biasanya jika ada kereta api masuk ke stasiun ini, ada warga yang memberikan tanda dengan memukul tiang listrik keras-keras. Tak menunggu lama, pedagang-pedagang nasi pecel bermunculan menawarkan dagangannya kepada penumpang kereta.

Mungkin karena itu hari itu hanya kereta mini yang lewat, tak tampak ada pedagang nasi pecel. Beruntung ada seorang pedagang, dan ia bersedia mengambilkan nasi pecel dari rumahnya yang dekat stasiun. Perjalanan wisata hari itu diakhiri dengan menyantap nasi pecel Garahan yang terkenal pedasnya. [wir]

from : http://www.beritajatim.com/detailnews.php/2/Gaya_Hidup/2011-01-16/90097/Antara_Kalibaru_dan_Garahan_dengan_Kereta_Mini

Senin, 10 Januari 2011

KLB Khatam On The Train

Tanggal 4 Januari 2010 DAOP IX JEMBER kedatangan tamu dari para santri Komut and Hafidz. Mereka melakukan Khataman Al Quran di gerbong kereta. Stamformasi gerbong KLB Khatam On The Train adalah CC 20191 + 1 BP + 1 K1(retrofit).



KLB Khatam On The Train melintas di sawah petak Rambipuji-Bangsalsari dengan kombinir KA 88 Mutiara Timur Siang.



KLB Khatam On The Train di Stasiun Jember dikombinir dengan KA 177 Tawang Alun.

Pertama Kalinya CC 20419 dan CC 20420 ke DAOP IX Jember

Pertama kalinya CC 20419 dan CC 20420 masuk DAOP IX Jember. CC 20419 masuk DAOP IX Jember pertama kali dines KA 89 Mutiara Timur Malam. Serta CC 20420 masuk DAOP IX Jember pertama kali dines KA 87 Mutiara Timur Siang.



CC 20420 sendirian langsir di Stasiun Jember.



KA 88 CC 20419 silang KA 87 CC 20420 untuk pertama kalinya dua lokomotif CC 204 bertemu di DAOP IX Jember. Dan bersilang di Stasiun kelas 3 Mangli.



CC 20419 Keluar Terowongan Mrawan.

CC 2017708 DT dengan CC 20337 Dikarenakan Baut Hilang



Kejadian yang aneh di DAOP IX Jember, KA 90 malam yang akan berangkat menuju Surabaya. Lokomotif mengalami gangguan, yaitu baut yang hilang. Pada saat pengechekan dilakukan lokomotif CC 2017708, pegawai DIPO BW mengatakan ada baut yang hilang. Akhirnya lokomotif CC 2017708 tidak dilepas untuk dinas.




KA 90 menunggu lokomotif bantuan yaitu dengan mengambil dari KA 177 Tawang Alun, yaitu CC 20191. KA 90 berangkat telat dengan lokomotif CC 20191.
CC 2017708 mengalami perbaikan di DIPO BW, dan baru dilepas pagi tanggal 2 Januari 2010 DT dengan CC 20337 membawa KA 88 Mutiara Timur Siang.